Minggu, 13 Juni 2010

Asidosis Laktat

Analisis Gas Darah Arteri :

Umumnya disebabkan oleh :

Beberapa disebabkan oleh obat seperti overdosis metformin (>3gram/hari)

Pasien asimptomatik dengan derajat asidemia ringan sampai sedang (bikarbonat plasma 12-20 mEq/L ; pH 7,2-7,4) tidak membutuhkan terapi darurat. Umumnya di managemen dengan koreksi asidemia secara rutin menggunakan sodium bikarbonat atau sediaan alkali lain (Tabel 51-7).

Jika status pasien kronik atau derajat asidemianya berat, maka diberikan Loading Dose alkali :

Penghitungan dosis alkali harus diberikan selama beberapa hari untuk mencegah overload cairan. Untuk rancangan perhitungan diatas, pemberian 60-70mEq tiga kali sehari selama 3-5hari dapat meningkatkan kadar bikarbonat sampai level normal.

Gagal Ginjal Kronik (3)

Penatalaksanaan Dyslipidemia pada pasie dengan CKD :

Gagal Ginjak Kronik (2)

Penatalaksanaan Anemia dengan CKD :
1. Mengukur indeks besi --> diketahui Tsat dan Ferritin
2. Monitor status Anemia --> diketahui Haemoglobin (Hgb/Hb) dan Hematokrit (Hct)

Rumus Laju Filtrasi Glomerulus (GFR)


Plcr : Kreatinin Plasma
SUN : Kadar Urea Nitrogen Serum
Alb : Konsentrasi Albumin Serum

Gagal Ginjal Kronik (1)

Faktor Resiko Gagal Ginjal Kronik (CKD) :Klasifikasi CKD berdasarkan nilai GFR :Penatalaksanaan pasien CKD non-diabetes :
Penatalaksanaan pasien Hipertensi dengan CKD :Penatalaksanaan pasien Diabetes dengan CKD :Pemilihan insulin :

Profil farmakokinetik beberapa sediaan insulin :

Rumus Klirens Kreatinin (ClCr)

Beberapa rumus hitung ClCr :untuk pasien dengan status obesitas dapat digunakan rumus Salazar-Corcoran :

Hiperlipidemia

Klasifikasi hiperlipoproteinemia berdasarkan Frederickson-Ley-Lees Classification seperti tertera dalam tabel di bawah.

Sedangkan klasifikasi Total kolesterol, LDL, HDL dan Trigliserid tertera pada tabel di bawah.
Beberapa faktor resiko yang bisa mempengaruhi LDL :

Rekomendasi pengobatan berdasarkan tipe lipoproteinnya :

Gagal Jantung

Gagal jantung dapat terjadi dari setiap kelainan yang mempengaruhi jantung untuk berkontraksi (fungsi Sistolik) dan/atau relaksasi (disfungsi Diastolik).
Penyebab umum gagal jantung dapat dilihat pada tabel 14-1.6.Tidak ada tes tunggal yang dapat megkonfirmasi diagnosis gagal jantung, karena sindrom gagal jantung dapat disebabkan oleh beberapa gangguan jantung dan non-jantung. Diagnosis yang akurat sangatlah penting untuk pengembangan strategi pengobatan. Gagal jantung pada pasien sering diduga awalnya berdasarkan gejalanya. Umumnya seperti dyspnea, kelelahan dan/atau retensi cairan.

Pedoman pengobatan ACC/AHA yang terbaru berdasarkan 4 kelas dari Gagal jantung. Sistem pengelompokan menekankan dari perkembanga npenyakit dan target terapi untuk mencegah dan/atau memperlambat perkembangan Gagal jantung.
Namun, harus ditekankan bahwa untuk mendiagnosis Gagal jantung berdasarkan tanda dan gejala mempunyai sensitivitas yang kurang karena gejala tersebut sering juga ditemukan pada penyakit lain seperti contohnya udem pleura pada penyakit paru.

Terapi pengobatan untuk pasien Gagal jantung stage A dan B :
Untuk stage C, terapi pengobatannya :

Hipertensi

Klasifikasi Tekanan darah pada orang dewasa menurut JNC didasarkan pada rata-rata dua atau lebih pengukuran tekanan darah dan dari dua atau lebih tanda klinis yang ditemukan (Tabel 13-3).
Beberapa penderita hipertensi mempunyai penyebab yang spesifik dari hipertensi yang dideritanya. Jika penyebab hipertensi dapat diketahui, maka hipertensi tersebut dapat di sembuhkan.

Goal terapi dari hipertensi adalah untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait hipertensi yang mengarah pada kerusakan organ.Perawatan pasien hipertensi secara umum didasarkan pada klasifikasi hipertensi yang dialami penderita. Setelah mengetahui klasifikasi penderita, penderita diharuskan mengubah gaya hidup dan menjalani terapi obat secara bersamaan.
Perubahan pola hidup saja dimungkinkan cukup untuk penderita pre-hipertensi. Namun pada penderita hipertensi atau penderita dengan goal BPnya kurang dari 130/80mmHg (dengan diabetes & Gagal Ginjal Kronik), perubahan pola hidup harus bersamaan dengan terapi obat.

Untuk hipertensi dengan LDL>>>, Trigliserida>>> dan HDL<<< biasa digunakan Diuretik Thiazid dan B-Blockers tanpa aktivitas simpatomimetik intrinsik, tetapi terapi ini umumnya bersifat sementara dan tidak ada konsekuensi klinisnya.

Alpha-Blockers, disisi lain telah menunjukkan efek yang menguntungkan (mengurangi LDL dan menaikkan HDL).